Hii.. Bukan Suatu Kebetulan Kamu Main Ke Blog ini. Apapun yang aku tulis disini punya sejuta cerita. Udah siapin kopi belum?

Begini Caraku Saat Menangani Anak Kejang Demam

Wednesday, June 21, 2017

Orang Tua pasti selalu berdoa dan berharap si buah hati selalu sehat dan bebas bermain tanpa lelah. Bahkan terkadang kita sering menyepelekan ketika sang buah hati tubuhnya terasa hangat diatas suhu normal, dan kerap kali kita selalu bilang "aaaah! Anget doang ga apa-apalah namanya juga anak-anak".
Well, i said "Kamu adalah orang tua yang bodoh!".
Why?
Mungkin banyak yang gerutu ke gw
"emang lo pinter ?"
"Emang lo bisa ngurus anak?"
"Emang lo ngerti cara ngurus anak, secara anak gw juga udah bejibun?"
"Emang bagus kalau terlalu protect ke anak?"
And ya ya ya masih banyak lainnya.
Dan gw bakal jawab pertanyaan itu dibawah ini yah hehehe
Gw cuma bisa jawab "gw belajar dari setiap pengalaman, walaupun gw seseorang yang baru belajar jadi seorang ibu".

Hah? Maksudnya gimana?
Yaudah kita lanjut ceritanya aja ya hehehe


Gw bukan protect, justru awalnya gw selalu menganggap anak gw punya daya tahan tubuh yang kuat. Setiap ada waktu luang, gw selalu membebaskan dia (anak gue) main sepuasnya, ajak dia berenang, bahkan waktu di pantai (daerah jawa tengah) gw "memaksa" anak gw untuk turun ke pantai. Tapi karena cuaca yang super ekstrim disana, ternyata my little princess (Sean) langsung demam. Gw mengira ya demam biasa mungkin karena perjalanan ke pantai yang jauh banget pasti Sean kecapean.

Setelah puas di pantai dan jam terus berjalan, mataharipun mulai turun, akhirnya kita bergegas untuk pulang. Sambil peluk Sean, gw bilang "anak mama pasti kuat yah, jangan sakit ya de". Finally setelah hampir seperempat perjalanan pulang yang masih jauh banget untuk balik ke kampung halaman tiba-tiba hal yang bikin gw panik, jantung serasa berhenti berdebar adalah ketika ngeliat langsung sean "Kejang" (Step) dan itu di pangkuan gw, dipelukan gw. And You know what ?
Gw teriak didalem mobil, histeris, nangis sampe ga keluar air mata sangking paniknya.
Akhirnya,mampirlah ke rumah "orang baik" (rumah warga di kampung tempat berhenti) dan ga jauh dari situ ada bidan, tapi semua (bidan dan keluarga gw) ga ada satupun yang percaya kalau Sean kejang! OMG! Perasaan gw hancur, karena gw liat sendiri Sean kejang walaupun memang durasinya hanya persekian detik.
Mulai dari sinilah gw sangat mengambil pengalaman sendiri kalau Sean demam, gw wajib fokus disamping dia. Karena gw yakin apa yang gw liat tadi itu bener! dan gw ga mau ini terulang. CUKUP! (sambil nahan nangis)

Setelah keeseokannya, demamnya pun ga kunjung turun, gw berpikir obatnya ga cocok, akhirnya gw putuskan untuk ke bidan dan ternyata takarannya obatnya salah. Karena Sean badannya gendut jadi takarannya beda dari yang tertera di dus obat demamnya. Oke Fine! Ini pengalaman baru yang masih banyak orang salah kaprah mengambil keputusan untuk minum obat. 
Karena kenyataannya masih banyak orang yang minumin obat demam cuma pake sendok makan tanpa tau takarannya kurang atau lebih.
Oke lanjut,
Setelah Sean sembuh, barulah kita pulang ke Jakarta.

"Selang Beberapa Bulan Kemudian"

Setelah 4 sampai 5 bulan waktu berlalu. Ternyata Sean demam lagi, seluruh tubuhnya menggigil bahkan saat gw peluk tetep aja ga bisa diem. Dan itu jam 5 pagi, yang pastinya klinik terdekat tutup. Akhirnya kita ke Klinik 24 Jam di Cilandak KKO [klik for detail alamat]. Dokter cantik saat itu bilang, "panas yang belum bisa keluar itu mengakibatkan kedinginan sampai menggigil, kalau panasnya sudah keluar otomatis menggigilnya berhenti bu" Oke dari sini dapet pengalaman dan pelajaran baru kalau anak gw tipe yang demamnya keluar belakangan, jadi ga bisa di tes pake tangan taro dijidat, tapi wajib standby thermometer.

Belum sampai ke rumah, tiba-tiba sean kejang dan itu masih dipelukan gw. Yap bener kata Dokter yang di Klinik 24 Jam tadi kalau panasnya keluar pasti menggigilnya berhenti, ternyata daya tahan tubuh Sean ga kuat dan saat panasnya keluar akhirnya dia kejang. Oh God! Ini jantung serasa mau berenti lagi. Sambil histeris di jalan akhirnya gw ke RS terdekat. Masuklah ke IGD, untuk di cek darah, dan penanganan lainnya. Setelah beberapa jam, Sean di putuskan untuk ga dirawat karena ga terdeteksi sakit lain saat di cek darahnya. Finally, kita pulang ke rumah dan tentunya perawatan di rumahpun harus spesial, ga boleh lengah.

Dari waktu ke waktu belajar dari blog-blog cari-cari hal yang bisa dipelajarin untuk anak yang suka kejang. Mulai tanya sana sini, cari penjelasan dari seorang ibu yang anaknya suka kejang kalau pas demam. And yah, dari situlah mulai belajar lebih fokus dan mulai protektif ke Sean. Jam mainnya sangat-sangat gw kurangi karena  gw ga mau dia terlalu capek. 

[Baca juga yang ini : Monster Brokoli Untuk Anak ]

Hari-haripun berlalu, bulan terus berganti. Tepat setelah 4 bulan berlalu, Sean demam lagi. 2 hari demam turun naik, dan gw cuma bawa sean ke bidan untuk dapet resep obat. Tapi ternyata kali ini berbeda dari sebelumnya. Setelah belajar untuk ga terlalu panik supaya ga ngeblank, tetep akhirnya panik super parah! Why?
 
Karena tepat jam 15.30 WIB Sean yang lagi tiduran dipangkuan gw pun kejang lagi, dan ini durasinya cukup lama sekitar 2 menit. Tetep dengan histerisnya gw selama perjalanan ke RS terdekat berharap, berdoa Sean ga apa-apa. Ternyata pas di cek panasnya keluar hampir 40°.
Akhirnya pihak RS minta Sean dirawat, dan yah gw mau ga mau setuju supaya Sean dapet tindakan yang lebih ekstra disini. Dan setelah beberapa hari dirawat di RS, belum ada kabar adanya penyakit atau hal lainnya. Sean pun mulai jenuh di RS dan gw memaksa pihak RS untuk membuat surat pernyataan kalau gw mau pulang aja. Finally, setelah pulang ke rumah dan gw ajak Sean ketemu temen-temennya, secara psikologisnya dia merasa membaik dan beberapa hari kemudian dia udah sembuh. Yeaaaaay drama kepanikan gw berakhir. 

Sean dan teman-temannya

Tentunya kali ini banyak banget pengalaman dan pelajaran baru yang gw dapet. Mulai dari obat saat Sean kejang, dan obat lainnya yang harus gw stock di rumah.
Setiap hari, setiap waktu belajar dari cerita orang di blog. Dapet resep obat herbal juga dari temen dan kita harus stock obat itu dan rutin minum obat itu selama beberapa bulan ke depan.

Hampir setahun berlalu dari drama kepanikan yang bikin jantung terasa berhenti. Puji syukur, Thanks God sampai saat ini Sean sehat, dan kalaupun demam pasti selalu gw paksa dia bangun untuk minum obat. Karena Sean kalau demam pasti tengah malem dan itu yang bikin deg-degan. Kalau udah berasa agak lesu wajib cek suhunya. Selalu inget "Jangan Sepelekan Anak Demam"

Semakin banyak hal yang gw batasi saat ini ke Sean, untuk ga lari-larian terus-terusan karena gw ga mau malemnya di terlalu capek dan tiba-tiba demam. Yess, banyak banget yang bilang gw adalah emak yang kejam, ga memberi kebebasan sama anaknya, ini ga boleh, itu ga boleh, terlalu over protektif!
Tapi kenyataannya gw tetep memberikan kesempatan untuk Sean main keluar tapi ga pagi siang sore malem juga kan dia harus main. Selain itu, kita sebagai ibunya juga harus tau bagaimana kondisi daya tahan tubuh anak kita seperti apa. Sekali lagi, Please Jangan Sepelekan Anak Demam! Jangan samakan orang dulu dan sekarang (kebanyakan gitu).
Gw ga melarang, tapi membatasi jam mainnya. Karena, gw cuma ga mau dia terlalu capek dan hal yang bikin jantung mau copot itu terulang!  Hahaha

Kalau ketemu orang yang selalu menyepelekan begini jangan di hiraukan mom, tetep fokus ke anak. Sekiranya memang sang buah hati perlu perhatian ekstra jangan pernah gengsi untuk membatasi jam mainnya dan selalu mengontrol ketika anak sedang bermain di luar. Karena gw berani jamin kok, mereka yang belum pernah mengalami anaknya kejang atau sakit lainnya, pasti akan selalu menyepelekan hal ini, karena mereka ga paham rasa ke khawatiran seorang ibu yang anaknya sakit dan daya tahan tubuhnya berbeda dari yang lainnya.

Karena setiap anak berbeda, itulah karya Tuhan yang harus kita syukuri dan kita pahami. Perbedaan di ciptakan untuk saling memahami bukan saling mengejek atau merasa paling benar. Gw sangat bersyukur atas pengalaman yang gw alami selama beberapa tahun ini. Disinilah, banyak hal yang semakin bisa dipelajari dan ini tugas gw untuk menyampaikan cerita dan info lainnya yang dibutuhkan. 

Poin utama saat anak demam:
  • Jangan disepelekan!
  • Selalu cek suhu anak ketika terlihat mulai lesu (pake thermometer, JANGAN pake telapak tangan)
  • Kasih obat penurun panas jika suhu mulai tinggi, dan wajib sesuai takaran ya.
  • Disarankan untuk punya 2 thermometer atau lebih (untuk ketiak, dan jenis infra red) supaya lebih akurat
Saat suhu mulai naik berikan obat penurun panas

Thermometer Infra red

  • Kalau anak menggigil, segera parut bawang merah dan oleskan minyaknya ke seluruh tubuh.
  • Pakai baju tipis.
  • Pakai selimut tipis jangan tebal-tebal supaya uap panasnya bisa keluar.
  • Minum air putih yang banyak 
  • Usahakan berikan teh hangat
Poin utama untuk anak kejang:
  • Jangan terlalu panik supaya ga ngeblank mom.
  • Sedia obat ini yang di masukkan dari dubur.
 
Pamol Paracetamol (Setiap berat badan anak memiliki takaran yang berbeda)

Jangka Waktunya Lama jadi bisa disimpan di Lemari es dalam jangka waktu lama

Harus dimasukan ke lemari Es, karena saat dimasukan ke dubur lebih mudah

  • Silahkan coba obat herbal china (gw beli di jelambar toko khusus obat china, jakarta barat. Karena udah muter ke toko obat sekitaran Jaksel ga ada yang jual)
 
Bilang aja Obat Kejang. Saya lupa namanya hehehe

  • Kalau kopi hitam boleh, tapi jangan berlebihan.
  • Gunakan baju yang longgar ketika anak demam.
  • Pahami gejala mau kejang (anak seperti kaget per berapa menit)
  • Saat kejang langsung masukan obat ini.
 
Ini bentuknya cair dan harus disimpan di lemari es juga. biasanya kalau beli ada takaran yang dianjurkan karena ini bukan obat sembarangan

Jika perlu dibawa ke RS silahkan langsung di bawa ke yang paling dekat untuk penanganan lebih lanjut. Oh iya, gw selalu menganjurkan obat penurun panas pakai yang mengandung paracetamol karena menurut beberapa dokter dan menurut beberapa perawat atau lainnya di bidang kesehatan kalau paracetamol lebih aman, karena cara kerjanya sangat perlahan-lahan untuk menurunkan panas anak, beda dengan ibu profen yang memang sangat cepat sekali. Tetapi ibu proven cenderung cepet naik juga panasnya, sedangkan paracetamol tidak.

Selalu jadi yang pertama untuk perkembangan sang buah hati. Jangan sepelekan hal kecil ya mom. Semoga bermanfaat cerita ini. 
Kalau ada info yang lain bisa berbagi cerita di komen ya :)
9 comments on "Begini Caraku Saat Menangani Anak Kejang Demam"
  1. iya bun, aku juga over protektif banget ke anak. Soalnya kalau udah kenapa2 pasti kita yang repot. Suka banget sama info ini buat nambah pengetahuan aku deh hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah bun terima kasih ya:) semoga bermanfaat infonya

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. wah mom, bermanfaat banget infonya. aku baru tau kalau paracetamol lebih bagus ternyata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya sih apa aja bagus mom, tapi tergantung kebutuhan juga sih hehehe

      Delete
  4. Anakku cowok, Mbak, termasuk cingeng (nggak bisa kalo capek dikit pasti langsung sakit). Itu ya sering banget batuk pilek demam. Tapi kata bidan Allo batuk pilek disertai dmema itu malah bagus. Yang aku perhatiin betul ya demamnya itu. Kalo udah demam dikit, langsung aku labirin tubuhnya dengan parutan bawang merah sama telon/minyak kayu putih. Kok sampe 24 jam nggak ada efeknya baru kuminumin obat.

    Thanks Mbak untuk sharing beberapa obat di atas. Aku bookmark ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah bun silahkan :)
      wah iya, aku juga super perhatian ke demamnya dan langsung parut bawang merah hehehe

      Delete
  5. Aku trmasuk yg ga mau ambil resiko kalo anak panas. Krn aku sendiri pas kecil dulu selalu step mba tiap kali panas.. Dan itu berkali2 kata mamaku. Walopun mnjelang Sd, stepku ga prnh kumat lg.

    Skr udh nikah dan punya anak, sekali aku ngerasain anakku step pas umurnya 3 bulan. Gilaaak itu aku panik dikantor pas babysitternya nelpon. Babysitternya sendiri udh nangis juga. Lgs bawa k rs. Untung cuma sekali itu anakku step. Tp sjk itu aku g prnh mau anggab remeh panas. Obat panas psti slalu ada d rmah. Sampe saran orangtua jaman dulu yg ga lazimpun aku ikutin. Cthnya anak dipakein gelang kaki dari besi putih maluku :D. Aku cari mba sampe dpt. Untung ada sodara di ambon yg bisa bantuin beli gelang besi putih :D. Katanya siiiih, besi putih itu bisa menyerap panas tubuh berlebih. Ntah emg bener ato ga, apapun cara asal ga bikin musyrik, aku lakuin deh supaya anak g step :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah boleh juga itu bun pake gelang besi putih ya. Kebetulan aku ada sodara juga di ambon.

      Sekaranng anaknya udah gede ?
      Masih suka step ga ?
      Obatnya bun kalau ada yang beda info2 ya hehehe buat jaga2 juga. Ga sanggup soalnya kalau liat anak step terus :(

      Delete